Saturday, November 24, 2007

Freedom (continued)

Freedom is not worth having if it does not connote freedom to err (Mahatma Gandhi)

Aneh juga bagiku kalau mengingat hubungan party dengan freedom seperti kata temanku itu. Apakah membaca jurnal dan referensi merupakan bentuk pengekangan dan belajar adalah wujud penjajahan terhadap kebebasan? Apakah seperti itu pemahaman tentang kemerdekaan, -the ability to act without restraint-? Lebih aneh lagi kalau mengingat apa yang dikatakan temanku yang lain?

Merefer wise word-nya Charles Kingsley yang aku temukan di sebuah situs: There are two freedoms - the false, where a man is free to do what he likes; the true, where he is free to do what he ought, kemerdekaan seharusnya bukanlah merdeka untuk bertindak dengan semerdeka-merdekanya, yang sebebas-bebasnya. ... free to do what he ought, masih ada kewajiban yang membatasi tindakan.

Dalam karikatur yang diberikan teman yang aku ceritakan sebelumnya, bagiku bukanlah sebuah kemerdekaan jika seorang mahasiswa memilih untuk "bebas melupakan kewajibannya". Memang benar kalau waktu yang diperlukan dalam suatu ujian paling lama hanyalah 3 jam, sementara satu semester kurang lebih terdiri dari 24 jam x 30 x 6. Namun begitu, bagiku adalah bunuh diri jika seorang mahasiswa lebih memilih "terkekang" selama 3 jam dan bebas sekehendak hatinya dalam sisa waktu satu semesternya. Bukanlah kemerdekaan jika selanjutnya 3 jam tersebut ternyata adalah awal dari "keterkekangan" berkepanjangan, yang mungkin lebih dari 90% dari seluruh waktu hidupnya. Bagiku, lebih baik "terjajah" selama 10 semester dan "merdeka" selama menempuh ujian hidup yang berkali lipat semester lamanya. Freedom is nothing else but a chance to be better (Albert Camus), freedom is the will to be responsible to ourselves (Nietzsche)

Picture: www.birds-of-prey.org; Wise word: www.quotegarden.com

No comments: